
Samasisi – Industri kripto dikejutkan dengan manuver terbaru yang dilakukan oleh tiga aksasa keuangan dari Uni Emirat Arab. Hal ini terkait dengan potensi hadirnya stablecoin baru yang didukung oleh institusi keuangan tradisional berskala global.
ADQ, International Holding Company (IHC), dan First Abu Dhabi Bank (FAB) tengah bersiap meluncurkan stablecoin baru yang didukung oleh dirham. Hal ini dalam rangka memperdalam penetrasi negara tersebut dalam ekosistem kripto global.
First Abu Dhabi Bank menyebut bahwa stablecoin ini akan sepenuhnya diatur oleh bersama-sama dengan dua perusahaan lainya dan masih menunggu persetujuan regulator. Pihaknya yakin stablecoin ini akan mendapatkan penggunaan yang luas, khususnya di Abu Dhabi.
“Stablecoin ini akan menjadi mata uang digital yang andal untuk digunakan dalam berbagai skenario sehari-hari — baik oleh warga negara, pelaku usaha, maupun institusi,” ungkapnya dilansir dari Reuters, Rabu (30/4).
Stablecoin sendiri merupakan token digital yang nilainya dipatok terhadap mata uang tradisional seperti dolar dari Amerika Serikat (AS). Ia telah berkembang pesat sebagai alat pembayaran serta alternatif transaksi di luar sistem perbankan konvensional.