
Kutai Kartanegara – Pemerintah Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, terus mendorong penguatan ekonomi desa melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu langkah strategis yang tengah dirancang adalah pembangunan lokasi sentral UMKM di kawasan Kuala Samboja.
Rencana ini diharapkan menjadi titik kumpul dan pusat pemasaran bagi pelaku UMKM dari seluruh desa dan kelurahan yang ada di Samboja. Camat Samboja, Damsik, menyebutkan bahwa usulan pembangunan akan diajukan dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mendatang.
“Nanti akan dibuat seperti ruang terbuka, semacam titik sentral seperti yang ada di Titik Nol Tenggarong. Semua UMKM dari 13 desa dan kelurahan akan diarahkan ke sana,” ungkap Damsik.
Langkah ini diambil sebagai upaya memperluas akses pasar bagi produk-produk unggulan desa yang selama ini berkembang secara terbatas. Sejumlah desa telah menunjukkan potensi yang kuat di sektor UMKM, seperti Desa Bukit Raya yang terkenal dengan berbagai olahan makanan, mulai dari kerupuk ikan, buah naga, hingga salak pondok.
Selain itu, Kecamatan Samboja juga mulai mengembangkan potensi baru berbasis rumput laut yang dinilai menjanjikan dari sisi produksi dan nilai jual.
Penguatan ekonomi desa tidak hanya ditopang oleh pemerintah, tetapi juga didukung oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Samboja. Beberapa di antaranya seperti PHSS dan PHM aktif membina pelaku UMKM dan kelompok tani di Kelurahan Muara Sembilan serta Muara Bakau.
“Ya tentunya peran perusahaan sangat membantu, mereka aktif membina pelaku UMKM dan kelompok tani di wilayah kerja masing-masing,” tuturnya
Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Kecamatan Samboja berharap dapat membentuk ekosistem ekonomi desa yang lebih mandiri, produktif, dan berkelanjutan. (Nis/ADV KOMINFO KUKAR)