
Kutai Kartanegara – Camat Kembang Janggut Suhartono terus mematangkan sejumlah program kegiatan yang akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
Menurut dia, saat ini tim kecamatan telah memasuki tahap perencanaan dan persiapan pelaksanaan untuk berbagai kegiatan prioritas.
“Program kecamatan yang sudah siap jalan pada 2025 sedang dalam proses finalisasi perencanaan. Kami memastikan setiap agenda, mulai dari peningkatan infrastruktur desa hingga pelatihan masyarakat, telah terjadwal sesuai skema APBD,” ujarnya.
Ia menambahkan, di samping agenda rutin, fokus utama Kecamatan Kembang Janggut tahun ini adalah menghidupkan kembali destinasi wisata Pulau Layung Seribu.
Pasalnya, setelah hampir dua tahun mati suri, pengelolaan wisata ini kembali dijalankan sejak sebulan terakhir. Antusiasme warga sekitar, khususnya dari desa-desa di wilayah kecamatan menunjukkan lonjakan kunjungan yang signifikan.
“Pada hari biasa, kunjungan cukup ramai, tapi di akhir pekan bisa lebih dari 100 orang. Kami mencatat kendaraan roda empat yang parkir di pinggir jalan bisa mencapai 50 unit di malam Minggu, belum lagi sepeda motor,” terangnya.
Suhartono menilai, tingginya minat wisatawan ini memunculkan persoalan baru, yaitu ketiadaan area parkir terpusat.
Oleh karena itu, kecamatan telah memfasilitasi rapat koordinasi bersama Polsek dan Koramil setempat untuk merumuskan solusi pengelolaan parkir yang efektif.
“Kami sudah menggelar pertemuan dengan aparat keamanan dan tokoh masyarakat untuk menata sistem parkir. Tujuannya agar kelancaran lalu lintas tetap terjaga dan pengguna wisata merasa nyaman,” tambahnya.
Lebih jauh, dia menegaskan, rencana jangka panjang pengembangan destinasi pulau-pulau di wilayah Kembang Janggut.
Meski saat ini, belum terdapat program spesifik selain Pulau Layung Seribu, pihak kecamatan tengah menyusun kajian kelayakan dan strategi promosi, termasuk kerja sama dengan pelaku UMKM lokal dan pihak swasta.
“Target kami, tahun depan tidak hanya Layung Seribu yang berjalan, tetapi juga pulau-pulau kecil lain bisa terbuka untuk wisata. Ini upaya kita memacu pertumbuhan ekonomi desa dan menambah daya tarik Kembang Janggut di peta pariwisata Kukar,” pungkasnya. (Nis/ADV DISKOMINFO KUKAR)