
Kutai Kartanegara – Pemerintahan Kecamatan Kota Bangun Darat, yang baru berusia dua tahun tiga bulan dalam struktur administrasi, kini memasuki tahun keempat sejak berdirinya wilayah ini.
Camat Julkifli menegaskan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur dasar menjadi fokus utama untuk melayani 10 desa yang tergabung.
“Berdasarkan musyawarah dengan pemerintah desa dan unsur kecamatan, prioritas kami adalah menyelesaikan akses jalan penghubung dari Desa Sukabumi menuju Wonosari,” ungkapnya.
Menurutnya, jalan tersebut merupakan arteri vital, yang menghubungkan Desa Kota Bangun I, II, III, dan VII, desa dengan jumlah penduduk terbanyak di wilayah.
Kata dia, hingga pertengahan tahun 2025, progres pembangunan jalan utama ini telah mencapai 60 persen, menyisakan sekitar 35-40 persen lagi untuk diselesaikan.
“Akses jalan ini sangat penting bagi mobilitas warga untuk distribusi hasil pertanian, layanan kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi sehari-hari. Dengan hampir 60 persen siap pakai, kami optimis seluruhnya dapat rampung sebelum akhir 2025,” tambahnya.
Lebih lanjut, Julkifli menyebut, percepatan infrastruktur jalan juga berdampak pada peningkatan konektivitas antardesa, memudahkan pelayanan publik dan membuka peluang investasi lokal.
“Setelah jalan ini tuntas, kita akan menyesuaikan prioritas ke sektor irigasi dan sanitasi desa,” ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi pembangunan terpadu, Kecamatan Kota Bangun Darat juga mengkaji kebutuhan pulbus desa dan perbaikan jembatan kecil yang vital untuk desa-desa terluar.
Julkifli berharap, dukungan anggaran dari Pemkab Kukar dan pengawasan DPRD bisa memperlancar realisasi target.
“Kita tetap berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan OPD terkait agar kualitas pengerjaan sesuai standar, serta anggaran terserap optimal,” tutupnya. (Nis/ADv DISKOMINFO KUKAR)