
Kutai Kartanegara – Kepala Desa Lebak Cilong, Kecamatan Muara Wis, Humaidi menegaskan komitmennya dalam mendukung program nasional penanganan stunting.
Ia menyampaikan bahwa intervensi yang dilakukan oleh pemerintah desa tidak hanya terbatas pada pemberian makanan tambahan, tetapi juga melalui koordinasi lintas sektor yang rutin dilakukan.
“Kita melakukan intervensi seperti pemberian makanan tambahan dan koordinasi rutin dengan pihak-pihak terkait penanganan stunting. Semua harus bekerja sama supaya program ini berjalan lancar,” jelasnya.
Dia menjelaskan, sebelum melaksanakan rembuk stunting, seluruh pemangku kepentingan desa mulai dari kader posyandu, PKK, hingga pihak kecamatan, selalu mengadakan rapat koordinasi bersama.
“Semua kita libatkan dalam satu tujuan dan satu visi. Dari posyandu sampai PKK kita kumpulkan dalam rapat di kecamatan. Jadi benar-benar satu langkah dalam penanganan stunting ini,” ujarnya.
Menurut Humaidi, upaya pencegahan harus dimulai sejak masa kehamilan, karena masa tumbuh kembang anak sangat bergantung pada gizi dan perhatian sejak dini.
“Kalau tidak ditangani dari masa ibu hamil, maka risiko stunting tetap akan tinggi,” katanya.
Ia pun bersyukur, upaya yang dilakukan desa mulai menunjukkan hasil positif.
“Alhamdulillah, kasus stunting yang kami tangani sudah menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Sekarang sudah sekitar 80 persen dari yang terdata berhasil kami atasi,” tutupnya. (Nis/ADV DISKOMINFO KUKAR)