
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, usai menerima arahan dari Wakil Gubernur Kalimantan Timur dalam rapat koordinasi percepatan program penguatan ekonomi berbasis masyarakat.
Kutai Kartanegara- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menghadapi tantangan geografis dan administratif dalam percepatan pembentukan koperasi desa.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, usai menerima arahan dari Wakil Gubernur Kalimantan Timur dalam rapat koordinasi percepatan program penguatan ekonomi berbasis masyarakat.
“Geografis dan administratif yang besar menjadi tantangan di Kukar karena memiliki jumlah desa terbanyak di Kalimantan Timur, sehingga luas wilayah menjadi kendala tersendiri,” jelas Sunggono, Sabtu (24/5/2025).
Saat ini, masih terdapat 191 desa yang belum melaksanakan musyawarah pembentukan koperasi. Untuk mengejar ketertinggalan itu, Pemkab Kukar menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya adalah konsolidasi cepat dengan para camat.
“Kita berikan arahan kepada seluruh camat untuk menggelar zoom meeting. Tujuannya agar program bisa kita penuhi tepat waktu,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan program tidak semata-mata soal tenggat waktu administratif. Menurutnya, pembentukan koperasi juga harus diiringi dengan peningkatan pemahaman masyarakat tentang fungsi dan manfaat koperasi itu sendiri.
“Kita tidak hanya ingin membentuk koperasi secara administratif, tapi juga membangun pemahaman sosial yang kuat tentang pentingnya kelembagaan ekonomi ini,” terangnya.
Hingga kini, dari seluruh desa di Kukar, baru sekitar 46 koperasi yang dinyatakan aktif. Untuk mempercepat capaian program, Pemkab Kukar telah menyusun rencana kerja yang matang, termasuk dengan membentuk klaster-klaster kerja di tingkat kecamatan dan melakukan koordinasi lintas sektor.
“Kami sudah koordinasikan dengan DPMD Kukar dan sejumlah pihak terkait, semoga bisa segera kita gerakkan untuk koperasi Desa,” pungkasnya. (Nis/ADV KOMINFO KUKAR)